Sistem pernafasan merupakan sistem yang penting bagi kelangsungan kehidupan, dan paru-paru merupakan satu-satunya pompa bagi sistem pernafasan.
Banyak orang menggunakan paru-paru dan sistem pernafasannya bukan untuk menghisap oksigen dari udara bersih, melainkan menghisap asap hasil pembakaran tembakau, cengkeh, dan bahan-bahan psikotropika berbahaya lainnya, yang tidak perlu disangkal lagi merupakan racun yang merusak paru-paru. [AM Rukky Santoso, Brain Booster "The Roadmap to Success", 2007]
Ngeri juga membayangkannya, ternyata selama lebih dari 30 tahun saya telah meracuni paru-paru saya sendiri dengan asap rokok, dan jelas-jelas sangat merugikan sistem pernafasan saya, serta sangat berpotensi merusak organ-organ terkait lainnya.
Pada hari ini, Minggu, 23 September 2007, bertepatan dengan hari pemakaman Bapa Uskup, Mgr. Dr. Benyamin Yosef Bria, Pr. di Palasari, Negara, Bali, otak saya telah membuat kesepakatan dengan paru-paru saya: Ia berjanji sebisa mungkin untuk tidak lagi menjejali paru-paru dengan asap hasil pembakaran tembakau dan cengkeh, cukup sudah!
Senin, September 24, 2007
Selasa, September 18, 2007
TELAH BERPULANG KE RUMAH BAPA DI SURGA
Pada hari Selasa, 18 September 2007, pukul 09.18 Wita,
Uskup Denpasar, Mgr. Dr. Benyamin Yosef Bria, Pr.
meninggal dunia di Rumah Sakit Mounth Elisabeth, Singapura.
Uskup Denpasar, Mgr. Dr. Benyamin Yosef Bria, Pr.
meninggal dunia di Rumah Sakit Mounth Elisabeth, Singapura.
Dua orang saudara Monsinyur telah tiba di Singapura dan siap untuk menyumbangkan hatinya untuk operasi transplantasi hati bagi Monsinyur, sementara Monsinyur sendiri tidak berkenan dioperasi dan memilih untuk pulang ke Seon, Atambua, kampung halamannya.
Keinginan terakhir dari Monsinyur ini tidak kesampaian, Beliau meninggal sebelum kembali ke tanah air.
Rencananya kami akan berangkat ke Lombok pada hari Sabtu nanti untuk memberikan rekoleksi tentang keluarga sejahtera bagi umat di paroki Maria Immaculata, Mataram, tetapi karena Misa Requiem dan pemakaman akan dilaksanakan pada hari Minggu, 23 September 2007 nanti, terpaksa acara rekoleksi tersebut kami batalkan.
Terakhir kami berjumpa Beliau ketika kami diundang pada peringatan hari ulang tahun Beliau yang ke-51, tanggal 7 Agustus 2007 yang lalu. Waktu itu nampak jelas kesehatan Beliau sangat menurun, tidak seperti yang sudah-sudah, memberi sambutan yang begitu menarik, sarat dengan pesan-pesan spiritual. Kali ini sambutan Beliau singkat saja. Ketika kami memberi selamat Ultah, terkesan tidak begitu hangat menyambut kami.
Tujuh tahun sudah Beliau menjadi penggembala kami di Keuskupan Denpasar, sejak ditahbiskan sebagai Uskup Denpasar pada tanggal 6 Agustus 2000.
Di mata kami, Beliau adalah sosok yang bersahaja, tercermin dari tutur katanya, mobilnya kijang tua.
Tidak banyak bicara, tetapi efisien dalam memberikan kotbah maupun sambutan, penuh bobot.
Tuhan, sambutlah putera terbaikMu yang datang menghadapMu dan tinggal bersamaMu di Surga.
Senin, September 10, 2007
BULAN KITAB SUCI NASIONAL
SEPTEMBER 2007
I. Pengantar
Meskipun Kitab Suci ditulis berabad-abad yang lampau, namun hingga kini masih tetap aktual dan dijadikan tumpuan utama dalam kehidupan.
Kitab suci adalah sarana kita dalam berkomunikasi dengan Tuhan, di dalamnya kita bisa jumpai jawaban-jawaban Tuhan terhadap segala pertanyaan kita.
Dengan menelaah dan meresapi isinya, akan semakin mendekatkan kita kepada-Nya.
Selama 2 jam nanti, kita akan berkomunikasi dengan Tuhan, melalui Kitab Suci, dan mendengarkan jawaban Tuhan terhadap permasalahan yang kita kemukakan. Hal ini bisa terjadi karena Tuhan akan bersama kita sejak awal pertemuan ini, dan akan terus bersama kita sampai kita pulang nanti.
Sebelum komunikasi itu, kita akan melihat bahwa kemajuan teknologi (modernisasi) justru akan mempermudah kita dalam komunikasi itu. Salah satunya dengan memanfaatkan Alkitab Elektronik.
Di bagian akhir, kita ikuti peneguhan dalam menghadapi kesusahan masing-masing.
II. Pembukaan
A. Lagu Pembukaan
Mari kita madahkan satu lagu pujian.
Mari kita madahkan satu lagu pujian.
B. Doa Pembukaan
Atas nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, Amin.
Bapa yang mahabaik,
Kami panjatkan puji syukur kehadapan-Mu karena Engkau berkenan mengumpulkan kami di rumah keluarga …… untuk bersama-sama bertemu dan berkomunikasi dengan-Mu.
Kami percaya Engkau telah hadir di antara kami saat ini, dan melalui Kitab Suci, Engkau akan menjawab segala pertanyaan, permintaan, serta keragu-raguan kami.
Kami mohon kepada-Mu, bukalah hati dan pikiran kami agar kami dapat mempersiapkan diri kami masing-masing dengan sebaik-baiknya, dan dengan iman yang sungguh, serta mampu mendengarkan Engkau dengan seksama.
Kami juga memohon kepada-Mu agar pertemuan ini dapat mempererat tali persaudaraan di antara kami, dan lebih saling mengenal satu dengan yang lainnya, yaitu dengan berbagi empati terhadap berbagai persoalan yang tengah kami hadapi.
Dengan bimbingan-Mu, kami percaya bahwa kami akan menemukan jalan menuju terang sesuai dengan apa yang telah Engkau persiapkan bagi kami.
Terangilah kami dengan Cahaya Roh Kudus-Mu agar pengaruh kegelapan menjadi sirna dan menjauh dari ruangan ini, sehingga hanya kata-kata yang berasal dari-Mu saja yang akan terdengar di ruangan ini.
Doa ini kami panjatkan dengan perantaraan Putera-Mu Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami, Amin.
Atas nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, Amin.
Bapa yang mahabaik,
Kami panjatkan puji syukur kehadapan-Mu karena Engkau berkenan mengumpulkan kami di rumah keluarga …… untuk bersama-sama bertemu dan berkomunikasi dengan-Mu.
Kami percaya Engkau telah hadir di antara kami saat ini, dan melalui Kitab Suci, Engkau akan menjawab segala pertanyaan, permintaan, serta keragu-raguan kami.
Kami mohon kepada-Mu, bukalah hati dan pikiran kami agar kami dapat mempersiapkan diri kami masing-masing dengan sebaik-baiknya, dan dengan iman yang sungguh, serta mampu mendengarkan Engkau dengan seksama.
Kami juga memohon kepada-Mu agar pertemuan ini dapat mempererat tali persaudaraan di antara kami, dan lebih saling mengenal satu dengan yang lainnya, yaitu dengan berbagi empati terhadap berbagai persoalan yang tengah kami hadapi.
Dengan bimbingan-Mu, kami percaya bahwa kami akan menemukan jalan menuju terang sesuai dengan apa yang telah Engkau persiapkan bagi kami.
Terangilah kami dengan Cahaya Roh Kudus-Mu agar pengaruh kegelapan menjadi sirna dan menjauh dari ruangan ini, sehingga hanya kata-kata yang berasal dari-Mu saja yang akan terdengar di ruangan ini.
Doa ini kami panjatkan dengan perantaraan Putera-Mu Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami, Amin.
Saudara-saudari,Sebelum kita mendengarkan Sabda Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya, marilah kita menyiapkan diri dengan memohon ampun kepada Tuhan atas segala dosa-dosa kita:
P: Kasihanilah kami ya Tuhan
U: Sebab kami orang berdosa
P: Tunjukkanlah belas kasihan-Mu kepada kami
U: Sebab kami orang berdosa
P: Anugerahkanlah keselamatan kepada kami
U: Sebab kami orang berdosa
P: Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita,
P: Kasihanilah kami ya Tuhan
U: Sebab kami orang berdosa
P: Tunjukkanlah belas kasihan-Mu kepada kami
U: Sebab kami orang berdosa
P: Anugerahkanlah keselamatan kepada kami
U: Sebab kami orang berdosa
P: Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita,
dan mengantar kita ke hidup yang kekal
U: Amin
U: Amin
Kemuliaan kepada Bapa, Putra, dan Roh Kudus…
III. Penjelasan Alkitab Elektronik (AE)
Marilah kita lihat betapa AE mampu menyuguhkan Kitab Suci jauh lebih baik dan lebih mudah.
Selain memiliki kemampuan pencarian kata dan ayat serta navigasi yang mudah, produk ini juga dilengkapi diantaranya dengan ayat referensi silang, daftar perumpamaan, nubuat dan penggenapannya, peta Alkitab, dan kamus Alkitab.
Memuat 13 teks Alkitab lengkap dan 14 teks Perjanjian Baru dalam bahasa-bahasa daerah di Indonesia, dilengkapi dengan empat versi terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia, Alkitab Terjemahan Baru (TB), Alkitab Terjemahan Lama (TL), Kabar Baik dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS), dan Perjanjian Baru TB edisi 2, serta terdapat tiga versi Alkitab dalam bahasa Inggris, masing-masing King James Version (KJV), Contemporary English Version (CEV) dan Today's English Version (TEV). Juga terdapat teks Deuterokanonika dalam bahasa Indonesia, Batak Toba dan Bahasa Indonesia Sehari-hari.
Alkitab Elektronik dirancang sedemikian rupa sehingga mudah digunakan dan merupakan alat pemahaman Alkitab yang ideal bagi Anda maupun sebagai hadiah kepada mereka yang senang menggali kebenaran serta harta rohani di dalam Alkitab.
IV. Renungan
Marilah kita hening sejenak untuk merenungkan pertanyaan, persoalan, atau permintaan yang akan kita ajukan kepada Tuhan.
Temukan satu atau beberapa kata kunci, yang akan kita gunakan dalam penelusuran Alkitab.
Marilah kita hening sejenak untuk merenungkan pertanyaan, persoalan, atau permintaan yang akan kita ajukan kepada Tuhan.
Temukan satu atau beberapa kata kunci, yang akan kita gunakan dalam penelusuran Alkitab.
V. Sharing
Silahkan satu atau beberapa orang (sesuai dengan waktu yang tersedia) untuk menyampaikan hasil renungannya, agar memperoleh empati dari yang lainnya.
Silahkan satu atau beberapa orang (sesuai dengan waktu yang tersedia) untuk menyampaikan hasil renungannya, agar memperoleh empati dari yang lainnya.
VI. Penelusuran Alkitab
Dengan menggunakan kata kunci, kita lakukan penelusuran pada Alkitab.Jawaban-jawaban dibagikan ke masing-masing orang untuk menelusuri lebih jauh, apakah jawaban itu merupakan jawaban yang ingin kita dengar.Jika iya, silahkan yang bersangkutan membacakan ayat-ayat yang ditemukan, boleh disertai dengan penjelasan tentang relevansinya dengan pokok bahasan.
Dengan menggunakan kata kunci, kita lakukan penelusuran pada Alkitab.Jawaban-jawaban dibagikan ke masing-masing orang untuk menelusuri lebih jauh, apakah jawaban itu merupakan jawaban yang ingin kita dengar.Jika iya, silahkan yang bersangkutan membacakan ayat-ayat yang ditemukan, boleh disertai dengan penjelasan tentang relevansinya dengan pokok bahasan.
VII. Peneguhan
· Topik: “Kesusahan itu datang setiap hari”
· Marilah bersama-sama kita panjatkan Syahadat Para Rasul:
· Topik: “Kesusahan itu datang setiap hari”
· Marilah bersama-sama kita panjatkan Syahadat Para Rasul:
Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta Langit dan BumiDan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria,yang menderita sengsara, dalam pemerintahan Ponsius Pilatus,disalibkan, wafat, dan dimakamkan,yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati,yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa,dari situ Ia akan datang, mengadili orang yang hidup dan yang mati.Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus,pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal.Amin.
VIII. Doa Spontan
Marilah kita berdoa.
Tuhan, kami bersyukur telah larut dalam hubungan komunikasi dengan-Mu dan dengan penuh suka-cita kami telah mendengarkan Sabda-Mu.
Kami mohon sudilah kiranya Engkau mendengarkan doa-doa kami berikut ini:
… Tiga doa yang berkaitan dengan pokok bahasan disampaikan secara spontan, dan diakhiri dengan “Marilah kita mohon…”
Marilah kita berdoa.
Tuhan, kami bersyukur telah larut dalam hubungan komunikasi dengan-Mu dan dengan penuh suka-cita kami telah mendengarkan Sabda-Mu.
Kami mohon sudilah kiranya Engkau mendengarkan doa-doa kami berikut ini:
… Tiga doa yang berkaitan dengan pokok bahasan disampaikan secara spontan, dan diakhiri dengan “Marilah kita mohon…”
IX. Penutup
P: Tuhan sertamu
U: dan sertamu juga
P: Semoga Tuhan meneguhkan Iman kita dalam mengamalkan Sabda Tuhan
U: Amin
P: Semoga Tuhan melimpahi harapan yang kokoh dan kegembiraan yang sejati kepada kita,
P: Tuhan sertamu
U: dan sertamu juga
P: Semoga Tuhan meneguhkan Iman kita dalam mengamalkan Sabda Tuhan
U: Amin
P: Semoga Tuhan melimpahi harapan yang kokoh dan kegembiraan yang sejati kepada kita,
sehingga kita mampu memikul salib kita masing-masing
U: Amin
P: Semoga kita sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa:
U: Amin
P: Semoga kita sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa:
Bapa, Putra, dan Roh Kudus
U: Amin.
Lagu Penutup.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Bali, di penghujung tahun 2006.
[Versi 2, September 2007]
Pasutri Erna - Sandy
U: Amin.
Lagu Penutup.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Bali, di penghujung tahun 2006.
[Versi 2, September 2007]
Pasutri Erna - Sandy
”Kesusahan itu datang setiap hari”
oleh Pasutri Erna – Sandy
Komisi Keluarga, Paroki Tri Tunggal Maha Kudus, Tuka
Betapa bahagianya hidup kita jika hari-hari yang kita lalui dengan penuh suka-cita, bahagia, berkah yang melimpah, rukun, sehat, dan seterusnya. Apa ini mungkin? Jawabannya jelas: Tidak!
Tidak ada satu keluarga pun yang bisa luput dari kesusahan, apakah itu berupa kekurangan materi, kesedihan, kematian, sakit, penganiayaan, bencana alam, dan lain-lain.
Kesusahan itu bisa datang silih berganti, beruntun, atau bahkan datang secara bersamaan.
Ditambah lagi dengan berbagai perasaan yang berkecamuk di dalam hati, apakah itu perasaan iri-hati, dengki, sombong, benci, dendam, dan lain-lain, maka beban kesusahan itu menjadi berlipat-lipat, dan pada akhirnya membuat kita patah semangat dan putus asa, merasa seolah-olah Tuhan telah meninggalkan kita, Tuhan tidak lagi adil dan menyayangi kita.
Baiklah kita berhenti sejenak untuk merenungkan pertanyaan ini: “Jika kesusahan itu datang, apa yang semestinya kita lakukan?”
Kesusahan adalah bagian dari kehidupan
Kehidupan ibarat lukisan yang penuh warna-warni, dan kesusahan adalah salah satu warna gelap yang terhampar di lukisan tersebut. Kesusahan memang turut mewarnai kehidupan kita.
Dengan menyadari bahwa kesusahan adalah bagian dari kehidupan, kita akan semakin siap dan berjaga-jaga ketika kesusahan itu datang.
[I Tesalonika 3:4] Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu, telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan hal itu, seperti kamu tahu, telah terjadi.
Sesulit apapun, kesusahan itu mesti dihadapi
Jalan pintas yang dapat ditempuh dalam menghadapi kesusahan adalah dengan menghindarinya, atau bahkan lari daripadanya, agar kita berada jauh dari kesusahan itu.
Sesulit apapun, kesusahan itu mesti dihadapi, mesti dicarikan jalan keluarnya, bukan dihindari.
jika tidak diselesaikan, kesusahan itu akan tumpang tindih dengan kesusahan lain yang akan datang esok hari. Semakin lama akan semakin menumpuklah kesusahan yang membebani kita.
[Matius 6:34] “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hal esok hari; karena esok hari itu ada kuatirnya sendiri. Cukuplah tiap-tiap hari ada dengan kesusahannya sendiri.".
[I Petrus 5:7-9] Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengau -aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Tuhan memberikan kekuatan untuk menghadapi
Sesungguhnya Tuhan telah membekali kita dengan kekuatan untuk menghadapi segala kesusahan yang menghadang di kehidupan kita. Masalahnya, apakah kita akan menggunakan kekuatan itu atau kita akan mengandalkan kekuatan duniawi, dengan mendatangi dukun untuk mencari penyelesaian masalah?
[Filipi 4:13] Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
[Lukas 10:19] Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
[II Timotius 1:7] Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Kekuatan Tuhan mampu mengatasi segala kesusahan
Kehadiran kita di dunia ini telah digenapi dengan roh kehidupan oleh Tuhan, dan kesusahan-kesusahan yang kita hadapi tidak akan melampaui kekuatan yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Keputus-asaan adalah perasaan tidak mampu untuk menghadapi kesusahan, dan itu bisa terjadi semata-mata karena kita tidak lagi mengandalkan kekuatan Tuhan, atau mulai meragukannya.
[I Korintus 10:13] Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
[Lukas 12:22-24] Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
Saling menguatkan
Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan, termasuk di dalamnya kita seringkali melupakan kekuatan yang diberikan oleh-Nya. Oleh karenanya menjadi hal penting untuk saling menguatkan antara yang satu dengan lainnya. Bagaikan sapu lidi, batang lidi yang satu saling menguatkan dengan batang lidi lainnya, membentuk ikatan sapu lidi yang tidak mudah patah.
[I Tesalonika 5:11] Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.
[I Korintus 12:25] supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
[Ibrani 10:24] Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Kesusahan adalah salib kita
Setiap orang mesti memanggul salibnya masing-masing. Seringkali kita merasa ketidak-adilan terjadi ketika salib yang kita pikul terasa begitu berat, mengapa mesti terjadi pada kita sedangkan orang lain tidak mengalaminya?
Ketika perasaan seperti ini mulai meracuni pikiran dan hati, seyogyanya kita berusaha menyadari bahwa ini memang salib yang mesti kita pikul sendiri.
[Matius - 16:24] Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Ada terang di balik kesusahan
Setiap kali mengalami kesusahan, maka setiap kali pula kita percaya bahwa Tuhan sedang merencanakan sesuatu di balik kesusahan tersebut, walaupun bukan hal yang mudah untuk bisa mengerti tentang rencana Tuhan ini. Rencana terang ada di balik kesusahan itu, dan kita akan sampai pada terang itu setelah kesusahan kita lewati.
Kerinduan untuk memperoleh terang itu menjadikan kita semakin kuat dan semakin bersemangat untuk melewati kesusahan yang menghadang.
Marilah kita membuka hati dan pikiran untuk belajar mengerti rencana Tuhan…
Jika kita percaya bahwa ada terang di balik kesusahan yang kita hadapi, maka biarlah kesusahan itu datang setiap hari menghampiri kehidupan kita, karena dengan demikian kita akan bisa mendapatkan terang setiap hari pula.
Dan biarlah pula kita menjadi semakin lihai dalam menanggulangi kesusahan karena kita berlatih setiap hari sehingga suatu saat nanti kata “kesusahan” akan kita hapus dari kamus kehidupan kita dan menggantinya dengan “salib” yang memang mesti kita pikul.
[I Korintus 4:5] Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
[II Korintus 4:6] Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Bali, di penghujung tahun 2006.
[Versi 2, September 2007]
Kamis, September 06, 2007
Bakti Sosial di Dusun Lampu, Desa Catur, Kecamatan Kintamani Bangli
Bakti Sosial yang merupakan kegiatan rutin PSMTI Bali (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia), kali ini diselenggarakan untuk masyarakat di dusun Lampu dan sekitarnya, desa Catur, kecamatan Kintamani Bangli, pada hari Minggu, tanggal 26 Agustus 2007.
PSMTI mengajak serta paguyuban Shamballa LDH yang dipimpin oleh Bapak Samudera Kentjana, dimana kami turut serta di dalamnya, untuk memberikan pengobatan alternatif, menggunakan energi Ilahi sesuai ajaran Shamballa LDH.
Lebih dari 700 orang berduyun-duyun datang ke balai banjar untuk memanfaatkan pengobatan gratis ini. Di samping Shamballa, juga disediakan pengobatan medis oleh para dokter spesialis, termasuk 2 dokter yang datang dari RS Mahkota, Malaysia. Ada juga klinik gigi, akupuntur, dan pijat alternatif dan refleksi.
Senang rasanya bisa membantu orang lain, apalagi orang yang tinggal di desa terpencil (terisolasi) seperti di dusun Lampu ini.
Membantu sesama tidak selalu identik dengan bantuan uang...
PSMTI mengajak serta paguyuban Shamballa LDH yang dipimpin oleh Bapak Samudera Kentjana, dimana kami turut serta di dalamnya, untuk memberikan pengobatan alternatif, menggunakan energi Ilahi sesuai ajaran Shamballa LDH.
Lebih dari 700 orang berduyun-duyun datang ke balai banjar untuk memanfaatkan pengobatan gratis ini. Di samping Shamballa, juga disediakan pengobatan medis oleh para dokter spesialis, termasuk 2 dokter yang datang dari RS Mahkota, Malaysia. Ada juga klinik gigi, akupuntur, dan pijat alternatif dan refleksi.
Senang rasanya bisa membantu orang lain, apalagi orang yang tinggal di desa terpencil (terisolasi) seperti di dusun Lampu ini.
Membantu sesama tidak selalu identik dengan bantuan uang...
Senin, Agustus 27, 2007
Lega, akhirnya ada waktu juga untuk aku berkumpul bersama istri dan anak-anakku
From: Sandy Kusuma
Sent: 18-May-2007 11:02 AM
To: Erna Kusuma
Subject: "Lega, akhirnya ada waktu juga untuk aku berkumpul bersama istri dan anak-anakku"
Kamis, 18 Mei 2007.
Mama,
Walaupun cukup melelahkan, saya merasa senang bisa seharian bersama Mama dan anak-anak, mulai pagi hari kita bersama-sama ke gereja untuk merayakan “Kenaikan Yesus ke Surga”, kemudian jalan-jalan dan bermain-main di mall, sore hari anak-anak bisa mendengarkan suara papanya bernyanyi, serta malam hari sempat menghantar Deddy ke dokter.
Lega, akhirnya ada juga waktu untuk aku berkumpul bersama mama dan anak-anak…
Hari minggu nanti saya sudah harus berangkat lagi ke china, medan, dan pekan baru, sampai awal bulan juni nanti, waktu yang terasa panjang.
Kekhawatiran saya nampaknya berlebihan, pulangnya Komang bisa jadi membuat Mama menjadi stress mengurusi anak-anak.
Tapi ternyata tidak, Mama dapat mengurusinya dengan baik, sehingga terlambat ke gereja tidak menjadi masalah sama sekali bagi saya.
Ada sedikit rasa malu juga, karena dahulu saya sering mengolok-olok orang yang hobi makan sambal pedas, ternyata sekarang saya malah keranjingan dan nampak lucu di hadapan Mama…
Mengapa waktu satu minggu ini terasa lebih cepat dari yang sudah-sudah?
Anything and Everything,
Papa
Sent: 18-May-2007 11:02 AM
To: Erna Kusuma
Subject: "Lega, akhirnya ada waktu juga untuk aku berkumpul bersama istri dan anak-anakku"
Kamis, 18 Mei 2007.
Mama,
Walaupun cukup melelahkan, saya merasa senang bisa seharian bersama Mama dan anak-anak, mulai pagi hari kita bersama-sama ke gereja untuk merayakan “Kenaikan Yesus ke Surga”, kemudian jalan-jalan dan bermain-main di mall, sore hari anak-anak bisa mendengarkan suara papanya bernyanyi, serta malam hari sempat menghantar Deddy ke dokter.
Lega, akhirnya ada juga waktu untuk aku berkumpul bersama mama dan anak-anak…
Hari minggu nanti saya sudah harus berangkat lagi ke china, medan, dan pekan baru, sampai awal bulan juni nanti, waktu yang terasa panjang.
Kekhawatiran saya nampaknya berlebihan, pulangnya Komang bisa jadi membuat Mama menjadi stress mengurusi anak-anak.
Tapi ternyata tidak, Mama dapat mengurusinya dengan baik, sehingga terlambat ke gereja tidak menjadi masalah sama sekali bagi saya.
Ada sedikit rasa malu juga, karena dahulu saya sering mengolok-olok orang yang hobi makan sambal pedas, ternyata sekarang saya malah keranjingan dan nampak lucu di hadapan Mama…
Mengapa waktu satu minggu ini terasa lebih cepat dari yang sudah-sudah?
Anything and Everything,
Papa
Cinta Kasih Keluarga ME telah menular ke keluarga kami
Kami mengikuti ME Angkatan 21, tanggal 11-13 Februari 2005 yang lalu, di Palm Beach. Setelah hampir dua tahun bersama-sama dengan pasutri-pasutri ME lainnya, masih ada saja kejutan-kejutan yang kami terima: kegembiraan, cinta kasih, sampai kepada kejadian-kejadian yang mengharukan hati.
Suatu ketika, tanggal 6 Juli yang lalu, pagi-pagi buta, belum jam enam pagi, pasutri Linda-Hasan menghubungi kami dan menyampaikan akan bertamu ke rumah kami, edan tenan, seperti tidak ada waktu lain yang lebih baik. Ada urusan se-gawat apakah sehingga mesti bertemu sebelum sarapan bahkan sebelum mandi pagi.Kekagetan kami bertambah lagi ketika bel rumah berbunyi, pasutri Linda-Hasan ternyata datang dengan rombongan besar. Mereka ber-ramai-ramai datang ke rumah kami, pagi-pagi buta. Kami begitu terharu ketika menyadari tujuan mereka datang ke rumah kami, sampai-sampai saya mesti berkata-kata dengan suara agak parau menahan haru. Ternyata mereka memberi kami kejutan yang teramat indah, hari itu adalah hari ulang tahun pernikahan kami...
Cerita di atas hanyalah salah satu dari sekian banyak cinta kasih yang terpancar dari keluarga ME, dan kini cinta kasih itu telah menular ke keluarga kami.
Ternyata ME bukan sekedar berakhir-pekan (Week-End) tetapi justru semakin lama menjadi semakin kental cinta kasih di antara kami sebagai pasangan hidup serta cinta kasih kami dengan anak-anak kami.
Sangat disayangkan kalau sesuatu yang luar-biasa ini tidak diraih oleh para pasutri kita.
Suatu ketika, tanggal 6 Juli yang lalu, pagi-pagi buta, belum jam enam pagi, pasutri Linda-Hasan menghubungi kami dan menyampaikan akan bertamu ke rumah kami, edan tenan, seperti tidak ada waktu lain yang lebih baik. Ada urusan se-gawat apakah sehingga mesti bertemu sebelum sarapan bahkan sebelum mandi pagi.Kekagetan kami bertambah lagi ketika bel rumah berbunyi, pasutri Linda-Hasan ternyata datang dengan rombongan besar. Mereka ber-ramai-ramai datang ke rumah kami, pagi-pagi buta. Kami begitu terharu ketika menyadari tujuan mereka datang ke rumah kami, sampai-sampai saya mesti berkata-kata dengan suara agak parau menahan haru. Ternyata mereka memberi kami kejutan yang teramat indah, hari itu adalah hari ulang tahun pernikahan kami...
Cerita di atas hanyalah salah satu dari sekian banyak cinta kasih yang terpancar dari keluarga ME, dan kini cinta kasih itu telah menular ke keluarga kami.
Ternyata ME bukan sekedar berakhir-pekan (Week-End) tetapi justru semakin lama menjadi semakin kental cinta kasih di antara kami sebagai pasangan hidup serta cinta kasih kami dengan anak-anak kami.
Sangat disayangkan kalau sesuatu yang luar-biasa ini tidak diraih oleh para pasutri kita.
Sharing Pasutri Erna-Sandy, setelah mengikuti Akhir Pekan ME Distrik XII - Bali, Angkatan ke-21.
Bagaimana saya mendengarkan ME untuk pertama kali?
Erna: Saya mendengarkan ME pertama kali dari kakak ipar yang telah mengikuti sebelumnya.Semula saya menyangka ME adalah lembaga konsultasi perkawinan.Saya tidak tertarik untuk mengikuti akhir pekan ME, karena saya dan pasangan sepakat untuk tidak mengkonsultasikan tentang hubungan kami, kami ingin menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara kami sendiri.
Sandy: Saya juga mengetahui ME dari kakak yang waktu itu cukup aktif.Saya mengira ME diperuntukkan bagi pasutri yang bermasalah saja. Saya merasa hubungan dengan pasangan baik-baik saja, meskipun tidak dapat dipungkiri memang ada ganjalan-ganjalan, tetapi tidak sampai mesti ikut ME untuk menyelesaikannya.
Mengapa saya memutuskan untuk mengikuti APME?
Erna: Saya memutuskan untuk mengikuti APME hanya sekedar ingin tahu.Saya tidak berharap sesuatu yang luar biasa terjadi pada diri saya dan pasangan, setelah saya mengikuti APME.Keingin-tahuan saya sebatas pada proses, metoda, dan hasil setelah mengikutinya.
Sandy: Saya merasa penasaran, seperti apa sih APME itu?Jika peserta APME diharapkan dari pasutri yang hubungannya baik-baik saja, lalu apa yang akan di dapat dari APME.Tak satupun pasutri yang telah mengikuti APME mau menerangkan dengan gamblang, bahkan itu kakak saya sendiri, ia diam seribu basa. Katanya, “Jika ingin tahu, iya ikut saja”.Lalu kami memutuskan ikut APME.
Bagaimana perasaan Anda ketika menuju lokasi APME?
Erna: Perasaan saya campur aduk. Sebetulnya saat itu ada beberapa kegiatan pada waktu yang bersamaan. Konsentrasi saya terpecah-belah, belum lagi mesti meninggalkan anak-anak yang masih kecil-kecil, mereka belum pernah ditinggalkan sekaligus oleh Ibu dan Bapaknya..
Sandy: Ada rasa enggan dan ingin membatalkannya, mengingat saya mesti meninggalkan beberapa pekerjaan yang penting bagi bisnis saya.Bahkan satu jam sebelum keberangkatan ke lokasi, saya masih harus terlibat dalam meeting yang sangat penting. Semuanya jadi terburu-buru, sementara saya bertanya dalam hati: Mengapa saya mesti meninggalkan pekerjaan penting hanya untuk APME yang enggak jelas juntrungannya?Tetapi ketika melihat pasangan saya cukup mantap, saya terpengaruh juga dan membulatkan tekad untuk tetap mengikuti APME.
Sharing Pengalaman: Pengaruh ME terhadap diri Anda dan Keluarga Anda?
Erna: Saya merasakan dalam berkomunikasi dengan pasangan menjadi lebih baik. Lebih bisa melihat sisi-sisi baik pasangan. Terhadap anak-anak, saya merasakan keterdekatan yang lebih dibandingkan sebelum mengikuti ME.Saya melihat pasangan saya lebih bersemangat untuk terlibat di komunitas ME.
Sandy: Saya kok merasa seperti mendapat jalan yang jauh lebih mulus untuk berkomunikasi dengan pasangan, permasalahan dapat lebih cepat diselesaikan.
Sharing Pengalaman: Bisa Menerima Diri Sendiri
Erna: Kepercayaan diri saya menjadi lebih baik dengan menyadari betapa pasangan saya mencintai saya, dengan segala kekurangan maupun kelebihan yang ada pada diri saya.
Sandy: Dengan lebih terbuka terhadap pasangan, terutama tentang kekurangan-kekurangan yang ada pada diri saya, sehingga hubungan kami menjadi lebih baik.
Sharing Pengalaman: Bisa menerima dan memahami pasangan, anak-anak, dan orang lain
Erna: Dengan komunikasi yang baik, saya bisa menerima dan memahami apapun yang sedang dialami dan diperbuat oleh pasangan saya, anak-anak, dan orang lain.Saya bisa leluasa mengkomunikasikan segala sesuatu yang ada di pikiran saya, rencana-rencana saya, dan apa yang sedang saya kerjakan, tanpa takut kecewa apabila keinginan saya tidak terpenuhi.
Sandy: APME telah lebih membuka mind-set saya tentang bagaimana caranya untuk dapat menerima dan memahami orang lain, termasuk pasangan dan anak-anak saya.
Sharing Pengalaman: Bisa memahami dan mengamalkan ajaran gereja
Erna: Saya merasa selama ini, pemahaman saya tentang ajaran gereja masih sangatlah kurang, tetapi saya berusaha untuk terus belajar tentang ajaran gereja, yang dalam perjalanan waktu, pemahaman yang saya dapatkan, saya berusaha untuk mengamalkannya, sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri saya.
Sandy: Berkenalan, berinteraksi, dan bergaul dengan anggota ME lainnya, yang sebagian besar seiman, membuat saya merasa lebih bisa memahami bagaimana toleransi mesti saya tumbuhkan.
Sharing Pengalaman: Menambah cinta kasih, keakraban dalam keluarga
Di dalam keluarga, kami tidak banyak menerapkan aturan-aturan yang mesti ditaati oleh setiap anggota keluarga, setidaknya, kami tidak ingin terjebak oleh aturan yang kami buat sendiri. Kami, dan juga akhirnya ditiru oleh anak-anak kami, berlomba-lomba untuk menjadi teladan di keluarga kami, sampai akhirnya kami mendapat predikat: Ibu si jago masak, atau Bapak yang serba bisa. Berbuat baik adalah sesuatu yang membuat kita merasa berbahagia. Kepatuhan anak, bukan terjadi karena rasa takut kepada orang tua, melainkan karena mereka memang ingin melakukannya.
20 September 2006, Erna - Sandy.
Erna: Saya mendengarkan ME pertama kali dari kakak ipar yang telah mengikuti sebelumnya.Semula saya menyangka ME adalah lembaga konsultasi perkawinan.Saya tidak tertarik untuk mengikuti akhir pekan ME, karena saya dan pasangan sepakat untuk tidak mengkonsultasikan tentang hubungan kami, kami ingin menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara kami sendiri.
Sandy: Saya juga mengetahui ME dari kakak yang waktu itu cukup aktif.Saya mengira ME diperuntukkan bagi pasutri yang bermasalah saja. Saya merasa hubungan dengan pasangan baik-baik saja, meskipun tidak dapat dipungkiri memang ada ganjalan-ganjalan, tetapi tidak sampai mesti ikut ME untuk menyelesaikannya.
Mengapa saya memutuskan untuk mengikuti APME?
Erna: Saya memutuskan untuk mengikuti APME hanya sekedar ingin tahu.Saya tidak berharap sesuatu yang luar biasa terjadi pada diri saya dan pasangan, setelah saya mengikuti APME.Keingin-tahuan saya sebatas pada proses, metoda, dan hasil setelah mengikutinya.
Sandy: Saya merasa penasaran, seperti apa sih APME itu?Jika peserta APME diharapkan dari pasutri yang hubungannya baik-baik saja, lalu apa yang akan di dapat dari APME.Tak satupun pasutri yang telah mengikuti APME mau menerangkan dengan gamblang, bahkan itu kakak saya sendiri, ia diam seribu basa. Katanya, “Jika ingin tahu, iya ikut saja”.Lalu kami memutuskan ikut APME.
Bagaimana perasaan Anda ketika menuju lokasi APME?
Erna: Perasaan saya campur aduk. Sebetulnya saat itu ada beberapa kegiatan pada waktu yang bersamaan. Konsentrasi saya terpecah-belah, belum lagi mesti meninggalkan anak-anak yang masih kecil-kecil, mereka belum pernah ditinggalkan sekaligus oleh Ibu dan Bapaknya..
Sandy: Ada rasa enggan dan ingin membatalkannya, mengingat saya mesti meninggalkan beberapa pekerjaan yang penting bagi bisnis saya.Bahkan satu jam sebelum keberangkatan ke lokasi, saya masih harus terlibat dalam meeting yang sangat penting. Semuanya jadi terburu-buru, sementara saya bertanya dalam hati: Mengapa saya mesti meninggalkan pekerjaan penting hanya untuk APME yang enggak jelas juntrungannya?Tetapi ketika melihat pasangan saya cukup mantap, saya terpengaruh juga dan membulatkan tekad untuk tetap mengikuti APME.
Sharing Pengalaman: Pengaruh ME terhadap diri Anda dan Keluarga Anda?
Erna: Saya merasakan dalam berkomunikasi dengan pasangan menjadi lebih baik. Lebih bisa melihat sisi-sisi baik pasangan. Terhadap anak-anak, saya merasakan keterdekatan yang lebih dibandingkan sebelum mengikuti ME.Saya melihat pasangan saya lebih bersemangat untuk terlibat di komunitas ME.
Sandy: Saya kok merasa seperti mendapat jalan yang jauh lebih mulus untuk berkomunikasi dengan pasangan, permasalahan dapat lebih cepat diselesaikan.
Sharing Pengalaman: Bisa Menerima Diri Sendiri
Erna: Kepercayaan diri saya menjadi lebih baik dengan menyadari betapa pasangan saya mencintai saya, dengan segala kekurangan maupun kelebihan yang ada pada diri saya.
Sandy: Dengan lebih terbuka terhadap pasangan, terutama tentang kekurangan-kekurangan yang ada pada diri saya, sehingga hubungan kami menjadi lebih baik.
Sharing Pengalaman: Bisa menerima dan memahami pasangan, anak-anak, dan orang lain
Erna: Dengan komunikasi yang baik, saya bisa menerima dan memahami apapun yang sedang dialami dan diperbuat oleh pasangan saya, anak-anak, dan orang lain.Saya bisa leluasa mengkomunikasikan segala sesuatu yang ada di pikiran saya, rencana-rencana saya, dan apa yang sedang saya kerjakan, tanpa takut kecewa apabila keinginan saya tidak terpenuhi.
Sandy: APME telah lebih membuka mind-set saya tentang bagaimana caranya untuk dapat menerima dan memahami orang lain, termasuk pasangan dan anak-anak saya.
Sharing Pengalaman: Bisa memahami dan mengamalkan ajaran gereja
Erna: Saya merasa selama ini, pemahaman saya tentang ajaran gereja masih sangatlah kurang, tetapi saya berusaha untuk terus belajar tentang ajaran gereja, yang dalam perjalanan waktu, pemahaman yang saya dapatkan, saya berusaha untuk mengamalkannya, sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri saya.
Sandy: Berkenalan, berinteraksi, dan bergaul dengan anggota ME lainnya, yang sebagian besar seiman, membuat saya merasa lebih bisa memahami bagaimana toleransi mesti saya tumbuhkan.
Sharing Pengalaman: Menambah cinta kasih, keakraban dalam keluarga
Di dalam keluarga, kami tidak banyak menerapkan aturan-aturan yang mesti ditaati oleh setiap anggota keluarga, setidaknya, kami tidak ingin terjebak oleh aturan yang kami buat sendiri. Kami, dan juga akhirnya ditiru oleh anak-anak kami, berlomba-lomba untuk menjadi teladan di keluarga kami, sampai akhirnya kami mendapat predikat: Ibu si jago masak, atau Bapak yang serba bisa. Berbuat baik adalah sesuatu yang membuat kita merasa berbahagia. Kepatuhan anak, bukan terjadi karena rasa takut kepada orang tua, melainkan karena mereka memang ingin melakukannya.
20 September 2006, Erna - Sandy.
Langganan:
Postingan (Atom)